Judul : Jokowi Si Tukang Kayu
Penulis : Gatot Kaca
Suroso
Penyunting : Rayina
Korektor : Siti Aenah
Sampul : Ryan Pradana
Cetakan : 1, September
2012
Penerbit : PT Gramedia
Pustaka Umum, Jakarta
Tebal : 238 halaman
Struktur teks
|
Paragraf
|
Orientasi
|
Novel yang
di tulis oleh Gatotkoco Subroto ini diambil dari kisah nyata Joko Widodo
(JOKOWI) salah satu tokoh nasional Indonesia yang saat ini cukup terkenal di
kalangan masyarakat. Novel ini menceritakan kisah hidup Joko Widodo semasa
dia masih kecil hingga sukses menjadi pengusaha mebel dan menjadi walikota
solo. Menjadi penghuni liar bantaran kali, itulah yang dilakukakan keluarga
jokowi, banyak sekali rintangan yang harus dialami oleh mereka. Mereka harus
siap jika sewaktu-waktu mereka di gusur paksa oleh pemerintah.
|
Tafsiran
|
Jokowi Dodo, atau yang dipanggil
Jokowi, adalah sosok sederhana yang merakyat. Begitu banyak kualitas
kepemimpinannya mulai dari kreatifitasnya, mengayomi masyarakat mempersatukan
berbagai macam pendapat, bahkan Jokowi mampu berpikir “Out of Box” dalam
menghadapi atau menyelesaikan sebuah masalah. Hal ini pula yang mungkin
menjadikan masyarakat memberi kepercayaan dalam memimpin Indonesia.
Ada banyak hal yang akan kita
ketahui tentang Jokowi pada novel ini. Berawal dari hidup dipinggiran
bantaran kali hingga menjadi wali kota Solo. Novel ini seakan mengajak
pembaca kembali pada tahun 1970-an di Solo. Bagaimana orang tua Jokowi
mendidiknya menjadi seseorang yang disiplin, dan menjadi orang yang
sederhana, serta bijak dalam mengarungi hidup. Sehingga Jokowi tumbuh menjadi
anak yang bertanggung jawab, terbiasa bekerja keras dan cerdas. Ia begitu
beruntung disekelilingnya terdapat orang-orang luar biasa yang selalu
menuntunnya.
Dengan hanya anak seorang tukang
kayu. Ia membuktikan kepada kita semua bahwa uang tidak menghalangi kita
untuk mengejar pendidikan selama ada niat dan usaha akan selalu ada jalan.
Jokowi tipe remaja yang pantang menyerah apalagi mengeluh seperti saat ia
tidak masuk di SMA yang menjadi SMA Negeri 1 Surakarta, hal ini tidak
membuatnya patah semangat dan menyerah, justru membuatnya semakin berprestasi
di sekolah yang bukan favoritnya tersebut. Hal ini berlanjut ketika Ia
melanjutkan ke perguruan tinggi. Ia sadar bahwa perguruan tinggi mengeluarkan
biaya yang banyak tapi prinsip dari orang tuanya untuk selalu mengedepankan
pendidikan semakin meyakinkan untuk terus mengejar mimpinya. Ia masuk di
Universitas Gajah Mada sebagai mahasiswa jurusan kehutanan.
|
Evaluasi
|
Kelebihan
dari novel ini adalah ceritanya yang menarik dan kata yang digunakan cukup
jelas dan membuat pembaca penasaran untuk ingin terus membaca novel ini,
tetapi novel ini juga memiliki beberapa kekurangan, sperti sampulnya tidak
jelas dan kertas yang digunakan buram dan
mudah rusak. Tapi hal tersebutlah yang membuat novel ini menjadi lebih
menarik untuk dibaca.
Namun novel sederhana ini belum
mengekplorasi masa-masa dewasa Jokowi. Masa dimana Jokowi sebagai pengusaha
mabel hingga akhirnya Ia maju sebagai calon wali kota Solo, seharusnya bagian
ini mendapat porsi lebih, namun sayangnya hanya dibahas sedikit saja di
penghujung novel. Tampaknya penulis menitik beratkan pada masa kecil dan masa
remaja Jokowi. Namun meskipun demikian, ada begitu banyak hal yang dapat kita
petik dari buku ini.
|
Rangkuman
|
Kesimpulan
yang dapat diambil dari novel ini adalah kemandirian akan muncul ketika hal
tersebut biasa dilakukan setiap hari dan keberhasilan atau kesuksesan tidak
akan datang sendiri tanpa adanya usaha keras untuk mencapainya. Novel ini
cocok dibaca untuk semua golongan khususnya untuk para guru dan pelajar
karena ceritanya bisa memotivasi diri seseorang untuk bisa menjadi lebih baik
dalam menjalani hidup ini, maka dari itu sangatlah rugi jika tidak membaca novel
ini. Dan untuk mendapatkan novel ini tidaklah sulit tinggal beli di toko-toko
buku terdekat.
|
Unsur
Intrinsik novel Jokowi Si Tukang Kayu
1) Tema : Lika-liku perjuangan hidup Jokowi
2) Tokoh :
v Jokowi
v Bapak
v Ibu
v Mbah
Hardjo
v Iriana
3) Karakter :
·
Jokowi :
Tegar
Kutipan, Mungkin
beberapa hari kedepan aku akan ceritakan bahwa aku ditipu orang.
·
Bapak
Pekerja keras : Kutipan, Kami pun sudah bisa pulang ke
rumah baru hasil kerja keras dan jerih payah Bapak yang dibantu Ibu.
Penerapan Disiplin : Kutipan, Keluarga kami walupun sangat
sederhana memang menerapkan pola disiplin yang sangat tinggi, terutama bapak.
·
Ibu :
Pemberi Nasihat
Kutipan, Betul kata
Ibu, sapa ubet, bakal ngeliwet-siapa mau bekerja, bakal mendapat hasil.
·
Mbah Harjo : Pemberi Masukan
Kutipan, “Jangan merasa
paling kuat, paling hebat, dan paling berguna, karena manusia itu tidak bisa
hidup tanpa bantuan orang lain,”kata Mbah Harjo.
·
Iriana :
Pemberi Semangat
Kutipan, Dia tidak mau
membuat prestasiku yang kupertahankan sejak sekolah dasar hingga perguruaan
tinggi menjadi jeblok. Bahkan, gadis itu terus menyemangati aku dalam hal apa
pun.
4) Alur
Alur dalam novel “Jokowi Si Tukang Kayu”, yaitu alur maju. Karena novel ini bercerita tentang perjuangan jokowi ketika dari masa kecil hingga dewasa.
5) Sudut Pandang
Sudut pandang dari novel "Jokowi Si Tukang Kayu" adalah sudut pandang orang ketiga. Orang ketiga: Pengarang tidak terlibat dalam peristiwa cerita. Biasanya pengarang menggunakan tokoh “ia”, “dia”, atau “mereka” sebagai pelaku utamanya. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; “Joko Widodo” misalnya.
6) Latar
« Latar
Tempat
a. Penghuni
liar bantaran kali
b. Pasar
Gilingan
c. Kali
Pepe
d. Rumah
Pakdhe
e. Rumah
Mbah Harjo
f. Rumah
Kos
« Latar
Waktu
a. Pagi
hari
b. Siang
hari
c. Sore
hari
d. Malam
hari
« Latar
Suasana
a. Ramai
b. Sepi
c. Senang
d. Menegangkan
e. Gembira
f. Sedih
7) Plot
Pengenalan, Dalam novel ini bermula ketika Joko Widodo masih kecil, dan bantaran kali
anyar adalah tempat tinggal ketiga yang sebelumnya bertempat tinggal di daerah
sramban dan bantaran kali pepe di desa munggung. Sehari – hari jokowi
dihadapkanb pada kehidupan yang keras. Setiap pulang sekolah ia harus membantu
orang tuanya karena ia adalah anak tertua dari empat bersaudara, dan kebetulan
hanya jokowi saja yang laki-laki. Dari kerja keras itulah yang membuat jokowi
menjadi anak yang mengenal kemandirian.
Timbulnya konflik, Sejak saat itulah jokowi mulai mengerti akan sulitnya mencari uang, dan dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak selalu menuntut kepada orang tuanya. Pernah suatu ketika jokowi hampir kehilangan nyawanya, yaitu ketika dia sedang pergi memancing bersama giman dan harno teman sepermainannya sejak kecil, ketika itu jokowi memilih untuk duduk diatas batu yang agak licin karena menurutnya disitu terdapat banyak ikan. Tetapi tidak disangka-sangka jokowi terpeleset dan tercebur kesungai serta ia terseret arus untungnya ada jaring seorang nelayan jika tidak jokowi bisa terserat sampai ke gorojokan.
Konflik memuncak/Klimaks, Ketika lulus SMP jokowi ingin mendaftar ke SMA 1 Surakarta, namun meski dia selalu juara umum di sekolahnya tapi DANEMnya tetap tidak cukup untuk masuk ke SMA tersebut tidak mau mempermalukan diri dia bergegas pergi ke SMA 6 untuk mendaftar disana tidak disangka-sangka ternyata DANEM jokowi kelebihan itu berarti dia lebih mudah bersaing di SMA tersebut. 3 tahun sudah terlewati, saat kelulusan SMA jokowi tetap menjadi juara umum dan ingin melanjutkan kuliah sambil bekerja, hal itu disampaikan kepada bapanya dan disetujui olwh bapaknya, tapi bapaknya tidak setuju jika jokowi ikut blandong seperti bapaknya.
Timbulnya konflik, Sejak saat itulah jokowi mulai mengerti akan sulitnya mencari uang, dan dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak selalu menuntut kepada orang tuanya. Pernah suatu ketika jokowi hampir kehilangan nyawanya, yaitu ketika dia sedang pergi memancing bersama giman dan harno teman sepermainannya sejak kecil, ketika itu jokowi memilih untuk duduk diatas batu yang agak licin karena menurutnya disitu terdapat banyak ikan. Tetapi tidak disangka-sangka jokowi terpeleset dan tercebur kesungai serta ia terseret arus untungnya ada jaring seorang nelayan jika tidak jokowi bisa terserat sampai ke gorojokan.
Konflik memuncak/Klimaks, Ketika lulus SMP jokowi ingin mendaftar ke SMA 1 Surakarta, namun meski dia selalu juara umum di sekolahnya tapi DANEMnya tetap tidak cukup untuk masuk ke SMA tersebut tidak mau mempermalukan diri dia bergegas pergi ke SMA 6 untuk mendaftar disana tidak disangka-sangka ternyata DANEM jokowi kelebihan itu berarti dia lebih mudah bersaing di SMA tersebut. 3 tahun sudah terlewati, saat kelulusan SMA jokowi tetap menjadi juara umum dan ingin melanjutkan kuliah sambil bekerja, hal itu disampaikan kepada bapanya dan disetujui olwh bapaknya, tapi bapaknya tidak setuju jika jokowi ikut blandong seperti bapaknya.
Pemecahan, Beberapa minggu sudah berlalu ketika jokowi sudah diterima di UGM, dan pada
saat pulang tidak sengaja dia bertemu dengan teman sekolah lit addik jokowi di
ruangan tamu rumah yang sedang belajar bersama, dan saat itu juga jokowi mulai
tertatik dengan iriana. Beberapa tahun sudah berlalu, akhirnya jokowi melamar
iriana dan mengajak dia tinggal di aceh tempat dimana jokowi bekerja. Namun
suatu ketika jokowi ingin pulang ke solo, tetapi istrinya menolak. Setelah lama
berdebat akhirnya istrinya pun mau untuk diajak pulang kesolo. Di solo jokowi
bekerja di mebel milik pakdenya dan sedikit demi sedikt mengumupulkan uang
untuk membuat mebel kecil-kecilan hingga menjadi mebel yang besar dan sukses.
Unsur ekstrinsik novel
Jokowi Si Tukang Kayu
Gatot Koco Suroso adalah Putra pertama
dari lima bersaudar dari pasangan petani, Suharso dan Maryati. Membaca adalah
kegemarannya dan penulisan yang lugas adalah karakternya. Pria yang tanggal
lahurnya sama persis dengan Jokowi ini, 21 Juni, juga aktif dalam berbagai
macam komunitas umtuk membantu kaum tertindas.
Karya perdananya, Sarjana Muda, mendapatkan penghargaan sebagai novel favorit dalam
Festival Novel Indonesia 2011. Novel Sarjana
Muda juga mendapat apresiasi berbagai kalangan dan menjadi inspirasi
kebangkitan generasi muda Indonesia. Selain dijadikan bahan skripsi, Sarjana Muda juga mendapatkan apresiasi
dari kalangan media. Generasi Indonesia mebyebut penulis puisi ini sebagai
pendorong kewirausahaan dan kemandirian.
Pada tahun 2009, Gatotkoco Suroso
menjabat GM di PT Moes Raya Jaya, perusahaan yang bergerak di bidang jasa
promosi dan production house. Maret 2011 ia juga didaulat PPWI (Persatuan
Pewarta Warga Indonesia) DKI Jakarta untuk enjadi ketua. Penulis juga merupakan
ketua umum ormas PARI (Persatuan Rakyat Indonesia).
Dikalangan penulis, Gatotkoco Suroso
terlibat menggawangi IPI (Ikatan Penulis Indonesia) dan ditujuk sebagai ketua
pada kongres yang diadakan di Pebdopo Situ Gintung, Jakarta selatan.
Gatotkoco Suroso juga terlibat dalam
dunia bisnis. Saat ini ia menjabat sebagai direktur utama PT Media Kita Panji
Nusantara.
Penulis bisa disapa melalui akun
facebook Gatotkoco Suroso dan twitter @gatotkocosuroso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar