Rabu, 08 November 2017

PENYEBAB DO’A TIDAK SEGERA DIKABULKAN




Berdoa adalah salah satu bentuk perwujudan hubungan hamba dengan Tuhan, dimana si hamba yang tiada berdaya memohon kepada Tuhan Yang Maha Segalanya sehingga si hamba selalu sadar bahwa dirinya adalah hamba yang senantiasa memerlukan Tuhan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan hidupnya bahkan untuk hidupun dia memerlukan Tuhan. Merendahkan diri dihadapan Allah lewat doa dan munajat meskipun doa tidak dikabulkan Allah akan membuat kedudukan kita mulia dihadapan Allah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia di hadapan Allah SWT daripada doa.”
                                                  (At Tirmidzi).

Maka doa adalah ibadah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah, semakin banyak kita berdoa maka akan semakin banyak pula ibadah dan semakin dekat kita dengan Allah.Doa juga merupakan senjata bagi orang beriman yang dapat melawan musuh baik yang nyata maupun yang gaib. Rasulullah bersabda:
“Manusia yang paling lemah adalah orang yang paling lemah dalam berdoa dan manusia yang paling kikir adalah orang yang kikir dalam mengucapkan salam.” (HR. Ibnu Hibban).

Lewat doa Allah memberikan bantuan kepada hamba-Nya dalam menghadapi berbagai persoalan hidupnya. Doa yang dipanjatkan dalam keadaan benar-benar diperlukan biasanya akan lebih dikabulkan Allah SWT.

Guru Sufi menganjurkan murid-muridnya untuk selalu berdoa kepada Allah dan Beliau mengatakan siapa yang tidak mau berdoa maka dia tergolong jenis manusia yang sombong. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
“Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian, sesungguhnya orang orang yang menyombongkan dirinya dari beribadah (berdoa) kepada-Ku akan masuk jahannam dalam keadaan hina.” (Ghafir: 60)

Dan Rasulullah SAW juga menegaskan dalam sebuah hadist :
“Barangsiapa yang tidak mau berdoa (dalam riwayat lain: tidak mau meminta) kepada Allah subahanahu, niscaya Allah memurkainya.” (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dari sahabat Abu Hurairah).

Mengapa Doa Tidak Dikabulkan?

Sebenarnya bahasa yang lebih halus adalah kenapa Allah menunda doa kita? Dan sedemikian lamanya Tuhan menunda dan sedemikian banyak pula doa yang tertunda akhirnya kita mengambil kesimpulan bahwa Tuhan menolak doa kita. Sebelum berburuk sangka kepada Tuhan alangkah baiknya kita instropeksi diri, kira-kira apa yang menyebabkan Tuhan tidak mengabulkan doa kita.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang muslim berdoa dengan sesuatu yang bukan untuk suatu dosa atau memutuskan silaturrahmi melainkan pasti Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal; disegerakan baginya pengabulannya, disimpan baginya di akhirat, atau dihindarkan
darinya keburukan yang semisal dengannya.” (Shahih Al Adabul Mufrad no. 547, dari sahabat Abu Said Al Khudri )

Ibnu Hajar Al Asqalani berkata: “Setiap orang yang berdoa akan dikabulkan, hanya saja pengabulan itu berbeda-beda. Terkadang dikabulkan sesuai dengan permintaan, terkadang pula diganti dengan sesuatu yang lain.

Anda mungkin sudah sering membaca hadist tersebut dan anda merasa itu hanya untuk menyenangkan orang-orang yang doanya tidak dikabulkan. Andai cara anda berdoa sudah benar, zikir terlebih dulu dalam waktu tertentu, sudah shalat hajat dan seluruh rukun syarat doa telah dipenuhi akan tetapi doa anda belum dikabulkan Tuhan, maka saya ingin mengajak anda melihat dari sudut pandang lain.

Tuhan pasti mengabulkan doa untuk sesuatu yang kita perlukan dan Dia belum tentu mengabulkan doa untuk sesuatu yang kita inginkan. Memerlukan dengan menginginkan adalah dua hal yang berbeda. Misalnya anda menginginkan sebuah mobil kemudian anda berdoa kepada Allah, namun sekian lama berdoa Allah belum memberikan anda mobil jangankan yang baru yang bekas pakai pun tidak diberikan Tuhan. Ada apa? Coba dengan jujur tanyakan pada diri anda, apakah anda memang benar-benar memerlukan mobil atau hanya inginkedudukan lebih tinggi dari tetangga yang hanya memiliki sepeda motor atau hanya sekedar ingin merasakan bagaimana enaknya memiliki sebuah mobil. Coba anda renungkan dalam-dalam, andai Tuhan memberikan sebuah mobil, apakah anda siap dengan kebutuhan bensin dan biaya perawatan mobil dan apakah keuangan anda saat ini benar-benar bisa mengatasinya? Apakah anda sudah menghitung uang yang akan anda keluarkan jika anda benar-benar memiliki mobil?

Berdoalah yang jelas.

Penyebab lain kenapa doa tidak dikabulkan karena doanya tidak jelas. Contohnya, “Ya Allah mudahkanlah rizki bagiku..” Kira-kira semudah apa rizki yang anda inginkan? :
1)      Sebelum meminta sudah di kabulkan.
2)      Berusaha sedikit tapi hasilnya banyak.
3)      Tuhan mengarahkan anda kepada sumber rizki.
4)      Tuhan memberikan anda semangat sehingga walaupun gagal tetap berusaha.

Dari 4 point sederhana tersebut, kira-kira jenis “mudah” seperti apa yang anda inginkan, kalau point pertama itu jelas hanya dimiliki oleh para kekasih Allah yang sebelum mereka meminta Allah sudahmenyiapkan segalanya. Jadi, doa anda harus lebih jelas dan detail agar Tuhan mengabulkan dengan jelas dan detail.

Contoh doa lain, “Ya Allah, berikanlah aku kekayaan..” ini juga tergolong doa yang tidak jelas yang membuat para malaikat bingung untuk mengirim kekayaan kepada anda (bercanda). Kaya seperti apa yang anda inginkan, apakah kaya hati atau kaya materi? Yup! Anda memilih kaya materi, kaya seperti apa? Kalau anda hidup di desa di balik desa yang jauh dari kota, memiliki sepeda motor dan punya rumah sederhana sudah dianggap kaya. Tapi kalau anda hidup dikota, dengan hanya punya sepeda motor anda akan tergolong orang biasa-biasa aja. Buat jenis kekayaan yang anda inginkan kemudian barulah anda meminta kepada Allah.

Doa yang baik adalah keinginan dari lubuk hati yang paling dalam dan anda bukan sekedar menginginkan tapi juga memerlukannya. Buatlah alasan keperluan anda ada hubungannya dengan Ketuhanan, misalnya Anda memerlukan sebuah kenderaan yang akan memudahkan anda dakwah atau memudahkan anda untuk berkarya dalam mengagungkan nama-Nya. Paling tidak juan anda anda memohon agar diberikan kenderaan agar keluarga anda bisa bersyukur atas nikmat dan karunia Allah.

Semua Doa Pasti Dikabulkan

Guru Sufi memberikan nasihat : “Yakinlah engkau akan hasil PASTI tiap-tiap usaha spiritual (Doa, Shalat, Dzikir dll) akan tetapi engkau harus memiliki kesabaran untuk menantikan hasil-hasilnya”. Tuhan pasti mengabulkan doa yang anda panjatkan, iringi dengan zikir dalam waktu tertentu, ditambah dengan puasa dan dilakukan secara terus menerus niscaya Allah akan mengabulkan doa anda. Saya selalu membayangkan rahmat Allah berupa apapun, baik materi maupun non materi, seperti air PAM yang terus menerus mengalir ke rumah kita. Kapan pun kran dibuka maka air tersebut akan mengalir kepada kita. Selama kran ditutup maka air yang seharusnya memang mengalir mengikuti hukumnya tidak akan mengalir sama sekali.

Tanpa sadar seringkali kita menutup diri dengan Tuhan sehingga rahmat dan karunia Tuhan yang setiap saat menunggu di depan pintu ikut tertutup. Bukalah penutup itu dengan doa, dzikir, shalat hajat dan ikhtiar agar semua karunia itu bisa mengalir kepada anda.

Teks Eksemplum Pak Lebai

Image result for pak lebai 


Struktur Teks
Kalimat dalam Teks
Orientasi
Pak Lebai adalah seorang guru agama yang hidup di tepi sungai di sebuah desa di Sumatra Barat. Pada suatu hari ia mendapat undangan pesta dari dua orang kaya yang tinggal di desa-desa tetangga.
Insiden
Pesta tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan. Pak Lebai mempertimbangkan untung rugi kedua undangan tersebut. Ia berpikir bahwa kalau ia pergi ke pesta di desa hulu sungai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua kepala kerbau. Kalau ia pergi ke pesta di hilir sungai, ia akan mendapat hadiah satu kepala kerbau yang dimasak dengan enak. Ia juga kenal betul dengan tuan rumah tersebut. Tuan rumah juga akan memberi tamu-tamunya tambahan kue-kue. Kalau pergi ke desa hulu sungai, dia belum begitu kenal dengan tuan rumah yang mengundangnya itu. Menurut informasi, masakan orang-orang di desa hulu sungai tidak seenak masakan orang-orang di desa hilir sungai.

Pak Lebai berpikir keras untuk mendapatkan semuanya. Beberapa saat kemudian, Pak Lebai cepat-cepat mengayuh perahunya menuju desa hulu sungai. Ia datang lebih cepat dari tetangganya. Karena Pak Lebai datang lebih awal ketika pesta belum mulai. Dia tidak mendapat apa-apa. Apalagi dia tidak begitu kenal dengan orang yang mengundangnya.

Pak Lebai pun memutuskan untuk segera pergi menuju desa hilir sungai. Ia mengayuh perahunya dengan cepat karena tidak ingin terlambat. Ketika sampai di sana, pesta sudah selesai. Hati Pak Lebai sangat sedih karena Pak Lebai juga tidak mendapat kepala kerbau dan kue-kue. Pak Lebai duduk lemas dalam perahunya karena tidak mendapat apa pun. Dia tidak dapat berbuat apa-apa karena kedua pesta itu tidak dapat dihadirinya.
Interpretasi
Hikmah yang dapat diambil adalah bahwa manusia tidak boleh serakah dalam menjalani hidup ini.

 
Untuk mengetahui pemahamanmu tentang isi teks eksemplum Pak Lebai di atas, jawablah pertanyaan dengan jelas dan singkat!
  1. Siapakah tokoh utama dan tokoh pendamping dalam teks di atas? Tokoh utama : Pak Lebai
  2. Apa pekerjaan Pak Lebai dan di mana dia tinggal? Pak Lebai bekerja sebagai Guru Agama dan tinggal di di sebuah desa di Sumatra Barat.
  3. Berapa undangan yang diterima Pak Lebai pada hari itu? Siapa pengirim undangan tersebut? Ada dua undangan pada hari itu yaitu undangan dari dua orang kaya di desa tersebut.
  4. Apakah Pak Lebai mengenal kedua orang yang mengirim undangan itu? Pak Lebai mengenal pengundang dari hilir sungai, sedangkan pengundang dari hulu sungai beliau belum kenal.
  5. Apa yang dilakukan Pak Lebai agar dapat menghadiri kedua undangan tersebut? Pak Lebai pergi ke hulu sungai lebih cepat dari tetangganya. 
  6. Apakah yang diperoleh Pak Lebai setelah memenuhi kedua undangan itu? Karena pesta di hulu sungai belum dimulai beliau tidak mendapat apa-apa. Pak Lebai segera pergi ke hilir sungai, karena acaranya sudah selesai Pak Lebai juga tidak mendapatkan apa-apa.
  7. Bagaimana perasaan Pak Lebai setelah mengahadiri undangan tersebut? Pak Lebai sangat menyesal karena tidak mendapat apa pun. Dia tidak dapat berbuat apa-apa karena kedua pesta itu tidak dapat dihadirinya.
Ide pokok yang terdapat pada tiap paragraf teks cerita “Pak Lebai” antara lain sebagai berikut.
No.
Paragraf
Ide Pokok
1.
Paragraf 1
Pak Lebai adalah seorang guru agama
2.
Paragraf 2
Pesta tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan
3.
Paragraf 3
Pak Lebai berpikir keras untuk mendapatkan semuanya
4.
Paragraf 4
Pak Lebai pun memutuskan untuk segera pergi menuju desa hilir sungai.
5.
Paragraf 5
Manusia tidak boleh serakah dalam menjalani hidup ini.

Setelah menyusun teks eksemplum berdasarkan teks yang sudah ada, sekarang diminta menyusun teks eksemplum yang data atau teksnya belum ada. Untuk itu harus mencari data tentang teks eksemplum di media massa cetak atau elektronik, kemudian olah data itu menjadi kalimat-kalimat verbal yang mudah dipahami. Kalimat-kalimat tersebut digabung dengan menggunakan konjungsi yang tepat sehingga menjadi paragraf. Apabila paragraf digabung dan diletakkan sesuai dengan bagian struktur teks eksemplum, teks yang disusun akan menjadi sebuah teks eksemplum yang mudah untuk dipahami. Untuk mengerjakan kegiatan ini, penugasan yang dilakukan berbasis pada proyek. Penugasan berbasis proyek membutuhkan waktu tertentu (agak lama) untuk menyelesaikannya. Berikut ini disajikan contoh desain kegiatan penyusunan teks berbasis proyek. Silakan baca dan cermati!

Desain Penyusunan Teks Eksemplum Berbasis Proyek
No.
Jenis Informasi
Keterangan
1.
Nama Kelompok
Kelompok Jagoan
2.
Kelas
IX-3
3.
Ketua dan Anggota
Agus Susanto, Awan Bimatoro, Juang Renggo, Wildan Reza
4.
Judul/Topik proyek
Menyusun Teks Eksemplum
5.
Jenis tugas
Tugas kelompok
6.
Sumber bahan
Media massa, majalah, koran, internet, wawancara
7.
Cara pengumpulan bahan
Studi kepustakaan dan studi lapangan
8.
Cara analisis bahan
Pengolahan data/fakta/informasi menjadi pernyataan verbal berupa:
  1. penyusunan kalimat topik pada setiap struktur bagian teks,
  2. pengembangan kalimat topik dengan kalimat pengembang,
  3. penyusunan paragraf yang sesuai dengan struktur teks eksemplum,
  4. penyuntingan kalimat yang disesuaikan dengan unsur kebahasan teks eksemplum,
  5. penggabungan paragraf menjadi teks eksemplum yang padu.
9.
Wujud hasil analisis
Teks eksemplum dengan urutan struktur (orientasi, insiden, interpretasi) dan penggunaan unsur bahasa yang tepat
10.
Cara pelaporan
Tulis dan publikasi
11.
Jadwal pelaksanaan
Tiga minggu
a. Minggu I : pengumpulan data
b. Minggu II : pengolahan data
c. Minggu III : pelaporan, penyusunan teks, dan publikasi
Untuk menindaklanjuti desain kegiatan penyusunan teks eksemplum yang sudah dirancang itu, jawab dan kembangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut!
  1. Carilah data berupa informasi tentang tema/judul proyek yang dirancang di atas dari media cetak atau elektronik seperti koran, majalah, atau internet!
  2. Olah (ubah) data dalam teks itu menjadi kalimat-kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Gunakanlah konjungsi intrakalimat (seperti dan, tetapi, karena) yang tepat untuk menghubungan data menjadi kalimat yang benar.
  3. Kelompokkan kalimat-kalimat yang telah disusun tersebut ke dalam bagian struktur teks eksemplum, yaitu orientasi, insiden, dan interpretasi.
No.
Data
Pengolahan Data
Struktur Teks
1.
Saya dan Kakak kuliah di salah satu Universitas swasta di kota Jogjakarta. 
  1. Saya dan Kakak kuliah di salah satu Universitas swasta di kota Jogjakarta. 
  2. Setiap akhir minggu kami pulang ke rumah pada Jumat sore dan akan kembali ke Jogjakarta pada Minggu sore. 
  3. Suatu ketika, saya dan kakak saya memutuskan untuk kembali ke Jogjakarta pada Senin pagi supaya waktu lebih lama di rumah. 
Orentasi
2.
Kami berangkat dari rumah pukul 08.00 WIB, dengan menggunakan sepeda motor.
  1. Kami berangkat dari rumah pukul 08.00 WIB, dengan menggunakan sepeda motor. 
  2. Ketika akan berangkat, kakak menyuruh saya duduk di depan memegang setang karena dia mengantuk. 
  3. Saya pun menuruti permintaann kakak, walaupun saya belum memiliki Surat Ijin Mengemudi. 
  4. Sebelum berangkat kakak berpesan, “Jika nanti ada operasi zebra, kami berhenti saja dan jangan panik”. 
  5. Satu jam pertama menempuh perjalanan aman-aman saja, tidak ada operasi apapun. 
  6. Kemudian kami sampai di perbatasan Kebumen-Purworejo, tidak ada operasi juga di sana.
Insiden
3.
Saya melihat banyak orang dengan rompi berwarna hijau menyala
  1. Ketika sampai di Kecamatan Kutoarjo, tiba-tiba dari jarak 500 meter, saya melihat banyak orang dengan rompi berwarna hijau menyala. 
  2. Sontak saya langsung membanting setang ke kiri. Namun celakanya, di depan saya ada sebuah selokan kecil. 
  3. Saya pun kembali membanting setang ke kanan, akan tetapi setang tak dapat dibelokkan karena tertahan oleh tas yang saya gendong di depan. 
  4. Motor saya terjatuh dan kami berdua terpelanting jatuh ke aspal jalan.
Insiden
4.
Kami mengalami luka-luka dan dibawa ke salah satu rumah warga
  1. Kami mengalami luka-luka dan dibawa ke salah satu rumah warga. 
  2. Ketika ada seorang polisi yang akan mendekati kami, kakak saya berpesan, “ketika nanti ditanya polisi, siapa yang mengemudi, bilang saja kakak”. 
  3. Saya hanya mengangguk mendengar permintaan kakak saya. Benar saja, polisi tersebut menanyakan hal serupa dan meminta kakak saya untuk memperlihatkan SIM beserta STNK-nya. 
  4. Setelah memeriksa SIM dan STNK kakak polisi tersebut pergi meninggalkan kami dan berpesan agar lebih berhati-hati ketika berkendara.
Insiden
5.
Si pemilik rumah keluar dan mengobati luka kami.
  1. Sepeninggal polisi tersebut, si pemilik rumah keluar dan mengobati luka kami. 
  2. Beruntung polisi tidak mencurigai kalau saya yang megendarai sepeda motor tersebut. 
  3. Tuhan masih memberikan kami keselamatan walaupun kami mengalami banyak luka. 
  4. Dari kejadian tersebut, saya menjadi mengerti akan pentingnya menaati peraturan negara termasuk peraturan berlalu lintas dan membuat saya untuk lebih berhati-hati dalam berkendara.
Orientasi